KULIAH PAKAR DETEKSI DINI RISIKO PERDARAHAN POST PARTUM DAN PRE EKLAMSIA

Posted By admin | 26 Oct 2021

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya perempuan yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan, bunuh diri atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk status kesehatan secara umum, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan pelayanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka kematian ibu hingga per tanggal 1 September 2021 mencapai 36 orang se- Provinsi Bangka Belitung. Hal ini meningkat bila dibandingkan sepanjang tahun 2020 (hingga Desember 2020) yang berjumlah 26 orang. Adapun sebaran kasus kematian ibu di Kabupaten Bangka 3 orang, Bangka Barat 1 orang, Bangka Tengah 2 orang, Bangka Selatan 4 orang, Belitung Timur 3 orang dan Pangkalpinang 6 orang. Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah akibat perdarahan, pre-eklamsia dan penyakit penyerta lainnya.

Berdasarkan hal tersebut, Jurusan Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang menyelenggarakan kegiatan Kuliah Pakar Deteksi Dini Risiko Perdarahan Postpartum dan Pre Eklamsia pada Selasa, 26 Oktober 2021 dengan narasumber Dr. Dhiana Setyorini, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Mat yang berasal dari Poltekkes Kemenkes Surabaya. Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan dan teknis pelaksanaan kegiatan secara luring bertempat di Aula Lt. 3 Gd. A Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dan secara daring via zoom dan via channel youtube Poltekkes.

Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Akhiat, SKM., M.Si dalam sambutannya menyebutkan bahwa sangat mengapresiasi mengenai penyelenggaraan kuliah pakar ini, dikarenakan sejalan dengan Visi Misi baik dari Jurusan D III Keperawatan dan Jurusan D III Kebidanan dimana lulusan – lulusan dari Jurusan tersebut diharapkan dapat menjadi garda terdepan tenaga kesehatan dalam melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan di wilayah kepulauan.

Dr. Dhiana Setyorini dalam paparan materinya menyatakan bahwa kematian ibu dapat diakibatkan oleh kelalaian dari petugas kesehatan khususnya Bidan dan Perawat sebagai garda terdepan dalam menanggulangi permasalah kesehatan yang terjadi dimasyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, Angka Kematian Ibu (AKI) belum turun secara signifikan. AKI sendiri menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam capaian SDGs tahun 2030. Maka dari itu penting sekali bagi mahasiswa/i untuk ditanamkan sejak awal mengenai pentingnya deteksi dini risiko pendarahan dan pre eklamsia pada ibu hamil kepada para mahasiswa/i calon tenaga kesehatan khususnya Bidan dan Perawat

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa/i baik dari Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan sangat antusias dalam mendengarkan materi. Diskusi berjalan dengan lancar dan interaktif. Banyak mahasiswa/i baik daring dan luring bertanya mengenai berbagai macam strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan cara deteksi dini mengenai risiko pendarahan dan pre eklamsia.

Capaian yang diharapkan dari kegiatan kuliah pakar ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/i Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan sehingga mereka mampu melakukan deteksi dini risiko pendarahan dan preklamsia pada ibu hamil. Untuk target jangka panjang, diharapkan para lulusan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang