PUASA RAMADHAN DAN PENANGANAN GASTRITIS

Posted By admin | 18 Mar 2025

Oleh: Nurhayati, Jurusan Keperawatan

Pangkalpinang, 18 Maret 2025.

Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi umat Muslim yang berlangsung selama sebulan penuh. Selama periode ini, umat Muslim menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Bagi penderita gastritis atau maag, puasa dapat menimbulkan kekhawatiran terkait kambuhnya gejala. Namun, dengan penanganan yang tepat, penderita gastritis tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman.

Gastritis adalah peradangan atau iritasi pada lapisan lambung yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan tidak teratur, konsumsi alkohol, stres, kondisi autoimun, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori. Gejala umum gastritis meliputi nyeri atau sensasi terbakar di perut bagian atas, kembung, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.

Berpuasa berarti menahan diri dari makan dan minum selama periode tertentu, yang dapat mempengaruhi kondisi lambung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Menurut dr. Syifa Mustika dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), pola makan yang teratur saat sahur dan berbuka dapat membantu mengatur kerja pencernaan, sehingga gejala gastritis dapat mereda selama puasa.

Berikut adalah data mengenai prevalensi gastritis berdasarkan beberapa penelitian:

Faktor Risiko

Persentase Penderita Gastritis (%)

Pola Makan Tidak Teratur

70%

Infeksi H. pylori

50-80%

Stres dan Faktor Psikologis

40%

Konsumsi Obat Antiinflamasi

30%

Konsumsi Makanan Pedas dan Asam

25%

(Sumber: Jurnal Kesehatan Indonesia, 2023)

Beberapa manfaat dari puasa terhadap sistem pencernaan yang bisa didapatkan dengan berpuasa antara lain sebagai berikut:

  1. Mengurangi Produksi Asam Lambung Berlebih

Saat puasa, pola makan yang teratur membantu menyeimbangkan produksi asam lambung.

  1. Memperbaiki Lapisan Mukosa Lambung

Lambung memiliki waktu lebih lama untuk memulihkan diri dari peradangan akibat berkurangnya paparan makanan dan zat agresif.

  1. Menurunkan Stres dan Hormon Kortisol

Puasa dapat mengurangi stres, yang menjadi salah satu pemicu gastritis.

Untuk menjalankan puasa dengan aman dan nyaman, penderita gastritis dapat menerapkan beberapa tips berikut:

  1. Makan Secukupnya saat Sahur dan Berbuka

Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka. Makan dalam porsi besar dapat membuat lambung bekerja lebih keras, memicu perasaan begah dan kembung. Sebaiknya, makan dengan porsi kecil namun sering, dan kunyah makanan dengan baik untuk memudahkan pencernaan.

  1. Hindari Makanan Pemicu Gejala

Beberapa jenis makanan dapat memicu atau memperparah gejala gastritis, seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkafein dan bersoda. Sebaiknya, pilih makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang produksi asam lambung berlebih.

  1. Pilih Karbohidrat Kompleks

Mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, atau oatmeal dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu menjaga kadar gula darah stabil selama puasa.

  1. Hindari Tidur Setelah Makan

Langsung tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung. Beri jeda waktu sekitar 1-2 jam antara makan dan tidur untuk mencegah gejala kambuh.

  1. Kelola Stres dengan Baik

Stres dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Selama puasa, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi, seperti meditasi atau latihan pernapasan, untuk mencegah kambuhnya gejala gastritis.

  1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memulai puasa, konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran dan, jika perlu, meresepkan obat yang dapat dikonsumsi saat sahur atau berbuka untuk membantu mengendalikan gejala gastritis.

Para ahli kesehatan menyarankan bahwa dengan manajemen yang tepat, penderita gastritis dapat menjalankan puasa tanpa masalah. Dr. Syifa Mustika menekankan bahwa pola makan teratur saat sahur dan berbuka dapat membantu mengatur kerja pencernaan, sehingga gejala gastritis dapat mereda selama puasa.

Dari perspektif agama, puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melatih pengendalian diri dan meningkatkan ketakwaan. Umat Muslim dianjurkan untuk menjaga kesehatan agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk berpuasa, Islam memberikan keringanan atau rukhsah, seperti mengganti puasa di hari lain atau membayar fidyah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

 

 

 

RAMADAN FASTING AND TREATMENT OF GASTRITIS

By: Nurhayati, Nursing Department

Pangkalpinang, March 18, 2025

Fasting during Ramadan is a mandatory worship for Muslims that lasts for a whole month. During this period, Muslims refrain from eating and drinking from dawn to sunset. For people with gastritis or ulcers, fasting can cause concerns about recurrence of symptoms. However, with proper treatment, gastritis sufferers can still carry out fasting comfortably.

Gastritis is an inflammation or irritation of the stomach lining that can be caused by a variety of factors, such as irregular eating patterns, alcohol consumption, stress, autoimmune conditions, or Helicobacter pylori bacterial infection. Common symptoms of gastritis include pain or burning in the upper abdomen, bloating, nausea, vomiting, and decreased appetite.

Fasting means refraining from eating and drinking for a certain period, which can affect the condition of the stomach. However, research shows that fasting can provide an opportunity for the digestive system to rest and repair itself. According to Dr. Syifa Mustika from the Nahdlatul Ulama Health Institute (LKNU), a regular eating pattern during sahur and breaking the fast can help regulate the digestive system, so that gastritis symptoms can subside during fasting.

The following is data on the prevalence of gastritis based on several studies:

Risk Factors

Percentage of Gastritis Sufferers (%)

Irregular Eating Pattern

70%

H. pylori infection

50-80%

Stress and Psychological Factors

40%

Consumption of Anti-Inflammatory Drugs

30%

Consumption of Spicy and Sour Foods

25%

(Source: Indonesian Health Journal, 2023)

Some of the benefits of fasting for the digestive system that can be obtained by fasting include the following:

  1. Reduces Excess Gastric Acid Production – During fasting, a regular diet helps balance gastric acid production.
  2. Repairs the Gastric Mucosal Layer – The stomach has more time to recover from inflammation due to reduced exposure to food and aggressive substances.
  3. Reduces Stress and Cortisol Hormones – Fasting can reduce stress, which is one of the triggers for gastritis.

To fast safely and comfortably, gastritis sufferers can apply the following tips:

  1. Eat Enough During Sahur and Breaking Fast

Avoid overeating during sahur and breaking fast. Eating large portions can make the stomach work harder, triggering feelings of fullness and bloating. It is better to eat small portions but often, and chew food well to facilitate digestion.

  1. Avoid Foods That Trigger Symptoms

Some types of food can trigger or worsen gastritis symptoms, such as spicy, sour, fatty foods, and caffeinated and carbonated drinks. It is better to choose foods that are easy to digest and do not stimulate excess stomach acid production.

  1. Choose Complex Carbohydrates

Consuming complex carbohydrates such as brown rice, potatoes, or oatmeal can provide a feeling of fullness for longer and help maintain stable blood sugar levels during fasting.

  1. Avoid Sleeping After Eating

Going straight to bed after eating can increase the risk of acid reflux. Allow a gap of about 1-2 hours between eating and sleeping to prevent symptoms from recurring.

  1. Manage Stress Well

Stress can trigger increased stomach acid production. During fasting, it is important to manage stress through relaxation techniques, such as meditation or breathing exercises, to prevent gastritis symptoms from recurring.

  1. Consult a Doctor

Before starting fasting, consult your doctor about your health condition. The doctor can provide advice and, if necessary, prescribe medication that can be taken during sahur or breaking the fast to help control gastritis symptoms.

Health experts suggest that with proper management, gastritis sufferers can fast without problems. Dr. Syifa Mustika emphasized that a regular eating pattern at dawn and breaking the fast can help regulate digestive function, so that symptoms of gastritis can subside during fasting.

From a religious perspective, fasting is not only refraining from eating and drinking, but also exercises self-control and increases piety. Muslims are advised to maintain their health so they can carry out their worship optimally. If health conditions make it impossible to fast, Islam provides relief or rukhsah, such as changing the fast to another day or paying fidyah, in accordance with applicable regulations.