Seminar Ilmiah Keperawatan Holistic Care Approach pada Pasien Dengan Penyakit Tidak Menular

Posted By admin | 07 Dec 2023

Pelayanan holistik adalah pendekatan pelayanan kesehatan berbasis nilai yang berfokus pada pentingnya martabat dan rasa hormat dalam tindakan pemberian pelayanan. Seorang perawat holistik memiliki tanggung jawab untuk menerapkan prinsip-prinsip perawatan holistik kepada pasien dalam praktiknya. Ketika istilah “ holistik ” digunakan dalam dunia kedokteran, istilah ini mengacu pada “perawatan terhadap seseorang secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan faktor mental dan sosial, bukan hanya gejala suatu penyakit.” Perawatan holistik adalah pendekatan perawatan kesehatan yang memenuhi kebutuhan fisik, emosional, sosial dan spiritual pasien. Jenis perawatan ini bersifat komprehensif; Daripada bertujuan untuk mengobati penyakit, perawatan holistik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Pengobatan Barat berfokus pada pengobatan penyakit dan penyakit dengan menggunakan obat-obatan, radiasi atau pembedahan. Pengobatan integratif menggabungkan terapi tambahan untuk melengkapi praktik umum. Berikut ini mewakili beberapa terapi perawatan holistik yang umum:

  • Akupunktur
  • Bantu pasien dalam teknik manajemen stres
  • Aromaterapi
  • Pijat
  • Hipnosis, hidroterapi, dan balneoterapi
  • Praktek penyembuhan Cina dan Timur
  • Pelatihan kesehatan

Narasumber kegiatan ini ada 3 yaitu Bapak Dr. Ns. I Wayan Suardana S.Kep., M.Kep, wakil ketua Pengurus Pusat Himpunan Perawat Holistik Indonesia; Ibu Ns. Faraniara, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB, praktisi dari RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang; serta Bapak Basirun, SIP, TCMD., M.Sc dari Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Materi yang disampaikan oleh narasumber Dr. Ns. I Wayan Suardana S.Kep., M.Kep, wakil ketua Pengurus Pusat Himpunan Perawat Holistik Indonesia dengan materi Trend dan Issue Holistic Care pada Penyakit Tidak Menular; Ibu Ns. Faraniara, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB, dengan materi Peserta kegiatan mengetahui mengenai Asuhan Keperawatan Komphrensif berbasis Holistic Care pada pasien dengan Diabetes Melitus; Bapak Basirun, SIP, TCMD., M.Sc dengan materi Peserta kegiatan mengetahui mengenai Evidence-Based Practice dalam lingkup Holistic Care pada Pasien dengan  Dibetes Mellitus.

Dr. Ns. I Wayan Suardana S.Kep., M.Kep

Dalam penjelasanya Bapak Dr. Ns. I Wayan Suardana S.Kep., M.Kep menyampaikan bahwa Keperawatan Holistik merupakan keperawatan yang ditujukan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan mind (pikiran) , body (badan), soul (jiwa) dan environment (lingkungan). Keperawatan Komplementer dan alternatif merupakan implementasi dari Keperawatan Holistik. Pendekatan Komplementer dapat diterapkan pada Pasangan Usia SUbur, Wanita Usia Subur, Ibu Hamil & Ibu Menyusui, Bayi & Balita, Anak Sekolah & Remaja, Dewasa serta Lansia. Pengambilan Pengembangan Komplementer & Alternatif dalam Penangan Penyakit Tidak Menular berdasarkan pada pemikiran back to nature, caring, added value, komplementer & Alternative trend, dan kebijakan WHO.

Penyampaian Materi dari Dr. Ns. I Wayan Suardana S.Kep., M.Kep

Selanjutnya Ibu Ns. Faraniara, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB menyampaikan bahwa Saat ini penderita kencing manis tergolong kedalam penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung. Jumlahnya sekitar 10 tahun mendatang dapat meningkat dua sampai tiga kali lipat. Penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 19,47 juta. Diperkirakan pada tahun 2045 ada 28.57 juta penderita DM (IDF, 2021). Setengah penderita diabetes tidak menyadari dirinya terkena diabetes akibat kurangnya pengetahuan dalam manajemen perawatan DM. Diabete Melitus merupakan Penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,kerja insulin atau keduanya.

Ns. Faraniara, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB

Penegakan Diagnosis DM dengan Pemeriksaan kadar glukosa darah dan HbA1c, Keluhan Klasik DM yaitu Poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan Lain antara lain Badan terasa lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita. Diagnosa keperawatan muncul dari gangguan pemenuhan kebutuhan pasien DM dalam aspek kultural. Contoh diagnosa keperawatan misalnya Manajemen kesehatan tidak efektif b.d konflik pengambilan keputusan/ kurang terpapar informasi, Defisit pengetahuan b.d keterbatasan kognitif/ kurang terpapar informasi/ ketidaktahuan menemukan sumber informasi, dan sebagainya.

Ibu Ns. Faraniara, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB juga mengutip quotes dari American Holistic Nurses Association bahwa Perawatholistik membantu pasien untuk bertanggung jawab pada kesehatan pribadi dengan berperan sebagai role model kesehatan yang mengintegrasikan perawatan diri dalam kehidupan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Perawat holistik berperan dalam membantu pasien mengatasi stres dan memberi banyak energi untuk dengan membentuk keseimbangan antara apa yang diberikan kepada diri sendiri dan apa yang diberikan kepada orang lain.

Narasumber selanjutnya yaitu Bapak Basirun, SIP, TCMD., M.Sc menyampaikan bahwa dalam mekanisme dan cara kerja obat bahan alam yaitu:

  1. Mempresipitasikan protein selaput lendir usus dan membentuk lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi.
  2. Mempercepat keluar glukosa dari sirkulasi dan peredaran darah yang berkaitan dengan kerja jantung.
  3. Mempercepat filtrasi dan ekskresi ginjal sehingga produksi urine meningkat (diuretika). Peningkatan ekskresi glukosa melalui ginjal akan menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun. Mempercepat keluar glukosa melalui peningkatan metabolisme atau memasukan dalam deposit lemak yang melibatkan pankreas untuk memproduksi insulin

Basirun, SIP, TCMD., M.Sc

Bahan-bahan alami yang dapat digunakan dalam perawatan pasien diabetes melitus antara lain adalah Bangle (Zingiber cassumunar Roxb), Bidara Upas (Merremia mammosa Chois), Gambir (Uncaria gambir Roxb), serta Jamblang atau Duwet, Buncis (Pisum sativum L.), Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.), Alpukat (Persia Americana Mill.), Kacang Panjang (Vigna sinensis L.), Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus L.), Keji Beling (Strobilanthus crispus L.), Labu Parang (Cucurbita moschata L.), dan Brotowali (Tinospora crispa L.).

Pemaparan Materi dari Bapak Basirun, SIP, TCMD., M.Sc

Perawat holistik dapat memberikan layanan kesehatan yang sama seperti Registered Nurse (RN) tradisional, namun metode penyampaiannya berbeda. Perawat holistik memberikan perawatan dengan cara berikut:

  • Welas Asih: Perawat holistik penuh perhatian, hadir dan penuh kasih sayang terhadap pasien.
  • Komprehensif: Perawat holistik mengenali pikiran, tubuh, dan jiwa dengan merawat orang secara keseluruhan, bukan hanya mengobati satu gejala saja.
  • Penasaran: Perawat holistik percaya bahwa berbagai faktor mempengaruhi kesehatan, mulai dari pengaruh lingkungan hingga pilihan makanan. Akibatnya, mereka mengajukan pertanyaan kepada pasiennya tentang gaya hidup mereka secara keseluruhan.

Pelayanan holistik dalam keperawatan penting karena mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi semua orang. Penyedia layanan kesehatan dan peneliti telah belajar dari sejarah penerapan layanan kesehatan dan mengembangkan model komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

Dalam beberapa kasus , penyedia layanan kesehatan ingin memberikan layanan holistik namun kesulitan untuk mentransfer pengetahuan teoritis ke dalam praktik mereka. Mahasiswa keperawatan tidak dapat menjembatani kesenjangan dari studi akademis ke lingkungan klinis dan memerlukan sekolah yang menyediakan layanan penempatan klinis dan residensi di kampus untuk mengajarkan keterampilan praktis ini dengan lebih baik.

Secara keseluruhan, pelayanan holistik dalam keperawatan penting untuk meningkatkan kesehatan seluruh populasi, meningkatkan pelayanan pencegahan, mengurangi biaya pengobatan dan mendorong penghormatan terhadap martabat dan kemanusiaan mereka yang menerima pelayanan.

Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang